Langsung ke konten utama

Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia

 


A. Pengaruh Bahasa Daerah

Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua macam :

1. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan ter- ) dan penghilangan inbuhan. 

Contoh pemakaian awalan ke- :

Ketabrak, kepukul (tidak baku)

Tertabrak, terpukur (baku)

Contoh penghilangan imbuhan : 

Hasil penelitian beda dengan hasil penelitian saya. (Tidak baku)

Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian saya. (Baku)

Pegawai itu dipindah keluar kota. (Tidak baku)

Pegawai itu dipindahkan keluar kota. (baku)


2. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan akhiran -nya. 

Contoh :

Rumahnya Pak Ahmad sangat besar. (tidak baku)

Rumah Pak Ahmad sangat besar. (Baku)


B. Pengaruh Bahasa Asing

Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia adalah pemakaian kata tugas (kata ganti penghubung) seperti : yang mana, di mana, kepada siapa.

Contoh : 

Baju yang mana baru saya beli, telah sobek. (Tidak baku)

Baju yang baru saya beli, telah sobek. (Baku)


Bandung di mana saya dilahirkan sekarang sangat panas. (Tidak baku)

Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat panas. (Baku)


Orang kepada siapa ia berlindung, kemarin meninggal dunia. (Tidak baku)

Orang tempat ia berlindung, kemarin meninggal dunia. (Baku)


Sumber buku bahasa indonesia SMP/MTs kelas VIII semester 1. (Uti Darmawarti dan Yustina Budi Artati)


Komentar