Novel
merupakan salah satu karya sastra imajinatif atau rekaan tetapi ada pula novel
yang diciptakan berlatar dari realita atau pengalaman di masalalu yang
dituangkan oleh pengarang. Novel sebagai sebuah karya imajinatif atau
menceritakan tentang fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan
kehidupan. Fiksi juga menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam
interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri,
serta interaksinya dengan Tuhan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan
tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui
sarana fiksi yang sesuai dengan pandangannya.
Menurut
Nurgiyantoro (2010:9) mengatakan bahwa, “Novel (Inggris:novel) dan cerita
pendek (disingkat:cerpen:Inggris:shortstory) merupakan dua bentuk karya sastra
yang sekaligus disebut fiksi”. Sedangkan (The American College Dictionary dalam Jauhari, 2010: 48)
mengatakan, “Novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang
tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak, serta adegan kehidupan nyata yang
representative dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut”.
Jadi, novel itu hanya bersifat fiksi atau hanya khayalan atau rekaan dari
pengarang.
Ciri khas novel adalah kemampuannya menyampaikan
permasalahan yang kompleks secara penuh, namun perlu diketahui
bahwa dunia kesastraan terdapat suatu bentuk karya sastra yang
mendasarakan diri pada fakta. Seperti
pendapat (Wellek & Warren dalam Nurgiyantoro, 2010: 6) mengemukakan, “Realitas dalam karya
fiksi merupakan ilusi kenyataan dan kesan yang meyakinkan yang
ditampilkan, namun tidak selalu merupakan kenyataan sehari-hari”.
Didalam sebuah novel
juga terdapat sebuah alur atau jalan cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa, “Karangan prosa yang panjang mengadung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat
setiap pelaku” (Departemen Pendidikan Nasional, 2008 :969 ). Sedangkan (Virginia
Worlf dalam Jauhari, 2010: 16) mengatakan, “Pengertian roman atau novel adalah
sebuah eksplorasi atau kronik penghidupan; merenungkan dan melukiskan dalam
bentuk yang tertentu, pengaruh ikatan, hasil, kehancuran, atau tercapainya
gerak-gerik manusia”. Menurut (Badru dalam Jauhari, 2010: 47) mengatakan,“Yang
dimaksud dengan novel atau roman adalah suatu cerita dengan plot cukup panjang
mengenai satu atau lebih buku yang menggarap kehidupan laki-laki atau wanita
yang bersifat imajinatif.”
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan
atau melukiskan kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif
tidak hanya sebagai cerita khayalan semata tetapi sebuah imajinasi yang
dihasilkan oleh pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat dan
dirasakan.
Sebagian besar orang membaca sebuah novel hanya ingin menikmati cerita yang disajikan oleh pengarang. Pembaca hanya akan mendapatkan kesan secara umum dan bagian cerita tertentu yang menarik. Membaca sebuah novel yang terlalu panjang yang dapat diselesaikan setelah berulang kali membaca dan setiap kali membaca hanya dapat menyelesaikan beberapa episode akan memaksa pembaca untuk mengingat kembali cerita yang telah dibaca sebelumnya. Berdasarkan segi panjangnya cerita, tentulah novel berkisah mengenai kehidupan manusia dalam skala yang lebih luas, dibandingkan cerpen yang hanya mengisahkan seseorang yang mengalami satu peristiwa dalam satu waktu tertentu. Hal ini menyebabkan pemahaman keseluruhan cerita dari episode keepisode berikutnya akan terputus.
Komentar
Posting Komentar