Langsung ke konten utama

Struktur dan Kaidah Kebahasaan Berita

Menemukan Struktur dan Kaidah kebahasaan Berita 

1. Struktrur Berita 

Secara umum, berita mempunyai struktur sebagai berikut.

a. Kepala Berita atau Lead

Lead berita ditulis pada paragraf pertama sebuah berita. Lead merupakan unsur penting sebuah berita. Lead menentukan isi berita akan dibaca atau tidak. Lead merupakan sari pati berita. Lead melukiskan seluruh berita secara singkat. 

Unsur penting berita 5W+1H pada umumnya ditulis pada paragraf pertama dan kedua. Paragraf tersebut diperlukan untuk merangkum atau meringkas berita yang disusun. Paragraf tersebut menjadi jantung dari satu berita.

Lead atau teras berita setidaknya mengandung jawaban atau pertanyaan apa, siapa, kapan, dan di mana. Sementara itu, pertanyaan mengapa atau bagaimana dapat ditemukan  pada bagian tubuh berita. Lead yang baik sudah direncanakan terlebih dahulu dengan hati-hati agar dapat menarik perhatian pembaca. Lead disusun dengan model piramida terbalik. Bagian Lead adalah kepala berita, sedangkan selebihnya adalah tubuh berita yang berfungsi menjelaskan atau memaparkan berita secara jelas, dan ekor berita berisi informasi kurang penting.

Lead terdiri atas satu ataupun dua kalimat. Jika lead terdiri atas dua kalimat, kalimat pertama harus berisi kunci pemikiran. Kalimat kedua berisi faktor penting lain. Usahakan kalimat-kalimat dalam lead berita singkat dan mengena pada sasaran. Lead yang baik memudahkan pembaca memahami maksud berita.

b. Tubuh Berita atau Body

Tubuh berita berisi peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Bahasa dalam berita singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian, tubuh berita merupakan penjelasan lead secara lengkap berita.

c. Ekor Berita

Ekor berita berisi informasi kurang penting. Bagian ini berada setelah kepala dan tubuh berita. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya. 


Dengan struktur penyajian itulah, susunan informasi dalam suatu berita tersaji dalam bentuk piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin kebawah berita itu merupakan pemerincian yang kurang penting. Dengan kata lain segi kepentingan informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi paling penting berada di bagian atas. 


2. Kaidah Kebahasaan dalam Teks Berita
Kaidah kebahasaan dalam teks berita antara lain sebagai berikut.
a. Penggunaan bahasa baku. Penggunaan bahasa baku lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer atau kedaerahan akan dihindari dalam media-media nasional. 
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari kalimat tidak langsung. Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik ganda (".......") dan disertai dengan keterangan penyampaiannya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan dari narasumber berita.
c. Penggunaan konjungsi bahwa berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Konjungsi ini berkaitan dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
d. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini berkaitan dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
e. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang berkaitan dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud antara lain memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan dan beranalogi.
f. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencangkup unsur kapan dan di mana. 

( Sumber Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Semester 1)


 

Komentar