Langsung ke konten utama

STRUKTUR & KEBAHASAAN TEKS ULASAN




STRUKTUR TEKS ULASAN

 1. Identitas Karya
Pada struktur teks ulasan wajib dicantumkan identitas karya. Identitas karya biasanya berisi: judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. 


2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian pertama atau utama yang ada di teks ulasan. Orientasi menerangkan gambaran umum terhadap suatu karya film, buku, lagu, hingga karya sastra, dan karya seni lainnya yang kemudian akan diulas.
Pada bagian orientasi ini, penulis akan memberikan penjelasan selengkap-lengkapnya terhadap pembaca terkait apa yang nantinya akan dibahas di dalam sebuah teks ulasan.

3. Sinopsis
ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.

4. Analisis
Analisis merupakan penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas. Biasanya, Analisis ini membahas mulai dari bagian-bagian dalam suatu karya, keunikan karya, keunggulan karya, kualitas karya, dan lain sebagainya.

5. Evaluasi

Bagian selanjutnya di dalam teks ulasan yakni evaluasi. Penulis akan menuliskan evaluasinya berupa pandangan penulis terhadap suatu karya yang diulas. Evaluasi ini biasanya ditulis setelah penulis selesai mendapatkan tafsiran dari suatu karya sastra yang diulas.

Pada bagian evaluasi ini, akan disebutkan berbagai bagian yang memiliki nilai kelebihan dari suatu karya dan juga menyebutkan kekurangan yang terdapat dalam suatu karya tersebut.


KEBAHASAAN TEKS ULASAN

Menggunakan Konjungsi Penerang

Di dalam teks ulasan, harus terdapat kaidah kebahasaan yakni menggunakan konjungsi penerang. Konjungsi penerang ini seperti, bahwa, yakni, dan yaitu.

Sebuah contoh: “Lily merasa bahwa semua insiden yang terjadi itu berdasarkan perbuatan sikap temannya, Naura. Ia merasa tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan Naura dan menuduh tanpa alasan.”

2. Menggunakan Konjungsi Temporal

Selain konjungsi penerang, di dalam teks ulasan juga mengandung kaidah kebahasaan konjungsi temporal. Konjungsi temporal di antaranya: sejak, semenjak, kemudian, dan akhirnya.

Contohnya: “Semenjak kejadian yang menakutkan itu, Bu Tina tak berani lagi lewat jalan yang sama jika sudah larut malam. Ia masih takut jika bertemu dengan perampok yang membuat tasnya raib.”


3. Menggunakan Konjungsi Penyebab

Selanjutnya yakni konjungsi penyebab. Konjungsi penyebab ini di antaranya: karena dan sebab.

Contohnya: “Meski demikian, Rima sadar bahwa hal yang terjadi pada dirinya memang sudah ditakdirkan dan jadi garis Tuhan. Ia tak bisa mengelak.”


4. Menggunakan Pernyataan Berupa Saran atau Rekomendasi

Di akhir teks ulasan, biasanya mengandung pernyataan-pernyataan berupa saran atau rekomendasi, misalnya: jangan, hendaknya, atau harus.

Contohnya: “Maka remaja sekarang hendaknya tak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, terutama di sosial media.”



Komentar